Ditulis oleh: Dewi R. Yuniar
Kuota internet harus
digunakan dengan
bijaksana, utamakan
penggunaan internet
untuk kepentingan belajar
dan melakukan sesuatu
yang bermanfaat.
Hari Minggu kemarin, aku dan keluargaku pergi ke toko handphone.
“Adik, Ayah belikan handphone Kakak ya … karena Kakak sudah masuk SMP. Nanti kalau Adik sudah besar, Ayah pasti belikan juga untuk Adik,” kata Ayah sambil mengelus pipiku.
Aku tersenyum dan mengangguk, “Baik, Ayah.”
Kakak memilih handphone warna biru, warna kesukaannya. Ayah langsung mengisikannya pulsa dan kuota internet.
“Nanti tiap hari Minggu, Ibu akan isi kebutuhan kuota internet Kakak,” sambung ibuku.
Sesampainya di rumah, aku dan Kakak bermain handphone. Ada beberapa permainan yang Kakak unduh atas persetujuan Ibu. Kami pun main bersama dengan gembira.
Keesokkan harinya, Kakak memakai handphone-nya sepanjang hari untuk belajar online dan berkomunikasi dengan kawankawan di sekolahnya. Tiba-tiba Kakak memanggil Ibu.
“Ibu … Kakak enggak bisa tersambung dalam kelas,” teriak kakakku.
“Loh kenapa, Kak? Coba periksa baterai handphone atau kuota internetnya?” tanya Ibu.
“Baterainya masih penuh Bu, tapi kuotanya sudah habis,” jawab Kakak.
“Kakak, ini baru hari Kamis, harusnya masih cukup sampai Minggu. Coba Kakak ingat-ingat lagi, apa yang membuat kuotanya cepat habis?” tanya ibuku.
“Mungkin karena kita main permainan online waktu hari Minggu, Ka,” sahutku. Kakak mengangguk dan menunduk sedih.
“Maaf, Bu.”
“Ya sudah, kali ini Ibu maafkan. Tapi kuota ini harus cukup sampai akhir Minggu depan,” pinta ibuku. Kakak pun setuju. ***